Skip to content

Kuliah Umum Prodi Ekonomi Pembangunan Berau Bahas Good Governance dalam Pengelolaan Dana Desa

Berau, 25 Januari 2025 – Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muhammadiyah Berau, sukses menggelar Kuliah Umum bertema “Good Governance dalam Pengelolaan Dana Desa”. Acara yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa program S1 dan S2 UM Berau.

Kuliah umum ini dipandu oleh Dr. Lisa Puspitasari, SE, M.Si, Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan UM Berau, dengan sambutan pembuka oleh Dr. Sayugo Adi Purwanto, SE, MM, Dekan FEB UM Berau. Dalam sambutannya, Dekan menegaskan pentingnya tata kelola yang baik dalam pengelolaan dana desa untuk mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan.

Narasumber utama, Dr. Sunu Priyawan, M.S.Ak dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, memberikan materi yang mendalam mengenai strategi implementasi good governance. Ia menekankan pentingnya transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan pengawasan dalam memastikan pengelolaan dana desa berjalan efektif dan efisien.

Dalam diskusi, pegawai Diskominfo Berau yang juga mahasiswa UM Berau menyoroti kemajuan infrastruktur teknologi informasi di Kabupaten Berau. Ia menjelaskan bahwa sistem informasi dan jaringan internet kini telah menjangkau desa-desa, namun tantangan utama masih terletak pada keterbatasan tenaga listrik di daerah terpencil. Hal ini menjadi penghambat dalam memaksimalkan pemanfaatan teknologi untuk mendukung pengelolaan dana desa yang lebih baik.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang acara dengan tingkat kehadiran 100%. Diskusi berlangsung dinamis, dengan banyak pertanyaan dan usulan dari peserta yang berasal dari berbagai latar belakang. Mereka mengapresiasi kuliah umum ini sebagai forum yang sangat bermanfaat untuk memperluas wawasan. Beberapa peserta bahkan mengungkapkan keinginan agar kuliah umum serupa dapat diselenggarakan kembali di masa mendatang. Mereka berharap narasumber yang dihadirkan tidak hanya dari kalangan akademisi, tetapi juga dari instansi atau unsur OPD terkait.(shokeh)