Kabar UM Berau : Humas perguruan tinggi saat berinteraksi dengan media massa, seharusnya jangan berdiri di atas sepatu sendiri. Humas harus berdiri dari perspektif orang lain. Ini memunculkan tiga pertanyaan penting bagi humas, yaitu layakkah peristiwa di kampus diliput media, sebesar apa cakupannya, dan platform media yang sesuai.
Hal ini disampaikan oleh Hendrawan Setiawan, reporter CNN Indonesia dalam workshop Pengembangan Humas Batch II Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA). Workshop ini digelar oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis (4/8/22).
“Informasi yang disukai jurnalis dari kampus adalah peristiwa yang penting, penemuan baru dari sivitas akademika di kampus, dan respon para akademisi di kampus terhadap isu terkini yang sedang menjadi pemberitaan media,” terang Hendrawan. Hendrawan juga memberikan catatan penting bahwa agar berita kegiatan di kampus disukai televisi dan fotografer harus ada aspek visual yang menarik.
Redaktur Mojok Bang Yamadipati Seno, yang menjadi narasumber juga mengatakan bahwa “Otentik menunjukan media sosial akan diingat oleh audiens. Untuk mencapai otentik, humas harus melakukan riset sehingga didapatkan konsep yang kuat sebelum melakukan unggahan konten,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Prof. Dr. H. Widodo Muktiyo menyampaikan materi yang cukup menarik terkait dengan Prospek dan Tantangan Humas PTMA dalam memperoleh informasi dan bersikap lebih aktif dalam mengelola informasi menjadi sajian yang layak untuk disampaikan dan menjaga komunikasi disemua level civitas akademika dan publik.
Untuk meningkatkan publikasi pemberitaan di media, Humas Universitas Muhammadiyah Berau mengikuti workshop ini. Universitas Muhammadiyah Berau diwakili oleh Bang Shokheh untuk mengikuti workshop tersebut. Diharapkan setelah mengikuti workshop, pemberitaan media Universitas Muhammadiyah Berau meningkat dengan pesat.(Shokeh)